A blog filled with love between Mela and Ambar, Fira and Adam, Ambar with Fira, Ambar with Adam, Mela with Fira, Mela with Adam and the rest of their world.

Sunday, December 10, 2006

Lebih 4000 km Away

Ketika berada sekitar 23 ribu kaki di atas permukaan laut dalam perjalananku ke Dalian, terlintas 3 wajah yg sangat aku cintai yg baru saja melepas kepergianku. 3 Wajah yg mencoba untuk tegar melihatku pergi agar aku tidak broke down. 3 wajah yg mencoba untuk tetap tersenyum melihatku pergi agar hatiku tenang.
Sepertinya aku bisa menebak apa yg ada dibalik wajah-wajah mereka.

My darling Mela,
di wajahnya ada kepasrahan, kesedihan, ketakutan. Ada ketegaran dan kekuatan untuk tetap bertahan dengan keadaan yang ada. Ada kekuatan yg dipancarkannya kewajahku yg membuat aku menjadi kuat. Honey, seandainya aku punya pilihan yg sama atau bahkan sedikit dibawah pilihan yang ada sekarang, aku bisa pastikan aku akan mengambilnya. Akan kutukar sebagian dari itu dng kebersamaan yg bisa kita dapatkan.

My darling Kakak Fira,
Secara mengejutkan, Kakak berusaha sekuat tenaganya untuk tegar melepas Ebak nya pergi. Secara mengejutkan Kakak berusaha untuk menahan air matanya di depat Ebak.
Ebak tau Kakak berusaha untuk tidak mematahkan semangat Ebak. Ebak tau Kakak berusaha untuk menyembunyikan kesedihan Kakak dari Ebak. Ebak sangat menghagai itu semua, Ebak sangat bangga dng Kakak, Ebak makin mencintai Kakak.
Ebak tau, Kakak belum mengerti semua alasan yg berikan ke Kakak pada saat Kakak bertanya WHY. Ebak yakin, lambat laun Kakak akan mengerti 100% kenapa Ebak harus pergi jauh sekali.
Ebak janji Kak, Ebak akan berusaha sekuat tenaga Ebak agar Ebak jauh dari kakak tidak untuk waktu yg lama. Just give me a little bit time to do what I have to do. OK darling, I love you very much.

My Champion Adek,
Ada ketidak mengertian di wajah mu nak. Mungkin Adek berfikir bahwa Ebak akan pergi seperti ke Tanjung Uncang saja.
Ebak pasti akan sangat merindukan saat saat pergulatan kita. Ebak akan sangat merindukan celetukan celetukan cerdasmu.

Ah... aku udah mau sampai ke Beijing. I love you all. Doakan Ebak ya...
Umak, jaga anak-anak kita ya sayang. Ebak sangat tergantung kepadamu.
Kakak,jaga Adek dan bantu Umak ya. Jangan lupa belajar untuk menghadapi Exam mu.
Adek, jangan nakal ya. Jaga Umak dan Kakak. Sekarang Adek adalah satu-satunya LELAKI di rumah kita. Ingat, jangan pernah pukul Umak atau Kakak walau hanya main-main. Tunggu Ebak pulang kalo mau bertinju dan gulat. :))

4 Comments:

Blogger Imperfect Angel said...

Kakak ingat Ebak terus, tapi Umak sudah belikan banyak buku, supaya Kakak sibuk dan tidak sedih terus.

Ebak hati-hati ya dan cepat pulang.

4:08 PM  
Blogger Mel said...

We could make it, Darling..
I know we can..
I love you too.

Salam dari Adek yang barusan nyeletuk, "I wish Ebak cepet pulang."

Note : More photos of Dalian and Shangri-La surroundings, please.

4:11 PM  
Blogger Lia said...

jadi sedih baca ini karena hal yg serupa juga sering terjadi dengan ditinggalkan suami kerja seperti itu ..pokoknya sama persis gimana rasanya perasaan yg sedih saat mau meningalkan atau yg sedang ditinggalkan...
btw bang kenalkan ini Lia istrinya jaleel masih ingat gak? ngomong2 kayanya mswa juga dibidang yg sama deh di marina line yah, dia juga sering tuh commisioning kapal2 yg baru dibikin

2:18 PM  
Blogger Ibeth said...

Huuuu, jadi berlinang-linang baca post ini... Semoga gak berasa, waktu cepat berlalu dan Ebak cepat kumpul lagi dengan Mela, Fira dan Adam ya. Mel, Ebak suruh dengerin Micahel Bubble yang Going Home :)

11:27 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home