A blog filled with love between Mela and Ambar, Fira and Adam, Ambar with Fira, Ambar with Adam, Mela with Fira, Mela with Adam and the rest of their world.

Sunday, December 24, 2006

Satu Minggu Lagi Telah Berlalu

Ya... Satu minggu lagi telah berlalu, satu minggu lagi di Dalian tanpa my lovely family.
Hari hari Ebak seminggu yg lalu biasa biasa saja tanpa hal yang special, satu satunya yang special dan menyiksa adalah seminggu ini Ebak lalui tanpa orang-orang yg Ebak cintai di sisi Ebak.
Hari Rabu yg lalu Ebak, Sajith, Jian dan Istrinya pergi keluar buat makan malam. Saat mau mesan makan malam, Ebak dan Sajith nggak mau pusing, so kita minta Jian dan Istrinya yg mesan. Setelah mesan makanan, tiba-tiba Istri Jian ngeluarin uang 200 Yuan, secepat kilat Ebak dan Sajith protes keras dan minta mereka untuk tidak ngebayarin makan malam kita. Tapi mereka menolak keras dan memaksa untuk ngebayarin. Apa boleh buat kita biarin aja, dengan ultimatum dari Ebak bahwa Makan malam selanjutnya Ebak yg bayarin. Dengan cengar cengir, mereka setuju dan kelihatan sekali mereka senang di biarin untuk bayarin makan malam. Bayangin aja, total gaji mereka berdua sekitar 4800 Yuan, tapi dng bahagianya mereka bayarin "tamu mereka" makan dengan jumlah yg cukup siginificant.
Jian & Istri
Hari sabtu kemarin, Ebak pulang dari kantor jam 4 sore. Sesampai di Apartment, Ebak lihat matahari cukup bagus dan suhunya pun cukup hangat sekitar 4 Degree C. Ebak memutuskan untuk kembali turun untuk hunting beberapa photo. Ebak ingat, setiap kali naik bus dari dan ke kantor, ada satu tempat yg namanya Russian Street of Dalian dng arsitektur gedung yg bagus. Emang udah seminggu ini Ebak pengen hunting photo ke sana.

Dengan jalan kaki, Ebak menuju ke Russian street. Jaraknya cukup jauh dari appartment, sekitar 3 km. Ebak udah kira-kira bahwa Ebak bisa sampai ke sana menjelang gelap sekitar jam 5 sore. Sambil jalan Ebak ambil beberapa photo, tapi hasilnya nggak cukup bagus, karena semuanya adalah gedung-gedung yg biasa saja.
Menjelang jam 5 sore, Ebak sampai ke Russian street. Tanpa malu-malu lagi ebak mulai dah klak klik klak klik... hehehehehehe. Wah.. nggak lama lagi hari akan gelap nih, gimana caranya moto pada saat blue hour kalo nggak ada tripod. Ebak masuk kesebuah warung yg jual teropong-teropong buatan Rusia dan juga ada tripod yg sebenarnya buat teropong. Terus Ebak ngomong dah dng penjualnya:

Ebak: Hallo, I need a tripod for my camera (sambil nunjuk kamera), do you have one?
Penjual: ????
Ebak: Tripod. (nunjukin tripod)
Penjual: Ya.... ya... (terus dia ngambilin satu tripod kecil)
Ebak: Tersenyum (Maaaak, kecil banget, bakalan sakit pinggang deh nunduk-nunduk moto) No, no. This is too small. I need the biggger one. (sambil meragain dng tangan)
Penjual: ohhh. (ambil yg lebih besar dan nunjukin ke Ebak)... OK??
Ebak: Ok? How much ? (Meragain dng tangan dng menggesekkan jari tengah dan jempol)
Penjual : (ambil calculator dan nulis 150) %^%&% &*&^ % *^*^
Ebak: No no, too expensive. (ambil calculator tulis 50)
Penjual: :)) (ambil calculator tulis 100)
Ebak: No No, still too expensive (ambil calculator tulis 60)
Penjual : :)) (ambil calculator tulis 75)
Ebak: OK. I'll take it. (ngangguk). (Ebak pikir, walau tripodnya nggak bagus, yg penting bisa buat narok kamera Ebak)

Terus, Ebak ambil dompet, Ebak baru sadar, Ebak nggak bawa uang banyak. Dengan harap-harap cemas, Ebak hitung uang Ebak. Ahhhh alhamdulillah, ternyata Ebak masih punya 90 Yuan. cukup deh. terus Ebak Bayar deh tripod nya.
Waktu nunggu penjualnya bungkus tripod, datang seorang anak laki laki kira kira berumur 14 tahun.

Boy: (Smile besar.... ) How are you sir?
Ebak: Fine, thanks, and you.
Boy: Ok. Thanks. (diam kayaknya mikir deh)
Boy: Sir, Rupiah ? Rupiah ? Indonesia Money ?
Ebak: (Terkejut) What... Rupiah ? How do you know I am indonesian ?
Boy: %^%&&($^$ Rupiah sir, rupiah ?
Ebak: (ohhhh, ini anak nebak aja kali, mungkin dia sering ketemu ama orang indonesia yg profile mukanya mirip-mirip Ebak. Ini anak pedagang mata uang asing kayaknya)
Ebak: No, I don't have rupiah. All my money is Yuan.
Boy: Dollar Sir, Dollar ?
Ebak: (ngotot juga nih anak).... No, all my money is Yuan and I have 20 Yuan only. (hehehe)
Boy: OK sir. You Chinese ? Indonesia....... Chinese ? Speak Chinese?
Ebak: No. I am not Chinese, and I don't speak Chinese.
Boy: OK sir. Good bye.

Setelah semua nya itu, dng bermodalkan tripot seadanya, Ebak mulai deh motoin Russian Street pada saat blue hour.



Photo Photo Lainnya

2 Comments:

Blogger Mel said...

Gak kerasa ya sudah 2 minggu?
Gak kerasa??? Becandaaaaa :))

Kerasa BANGET!

Aku dan anak2 di sini juga kerasa, tiap harinya bengang bengong gak jelas.
But we're okay..but will be much more okay when you are here with us..

I like the photos walaupun beberapa agak goyang, tripod murah sih ya :))

Btw, kok gak ada fotonya Sajith?
Jian itu aslinya suka apa btw? Banyak ya China Muslim di sana? Rata2 suku apa? Apa banyak yang pake kerudung atau seperti kita di Indonesia?

Dongeng dong, Pak :)

Note : Salam dari Yudi. Katanya Basiang udah jinak ;))

3:03 PM  
Anonymous Anonymous said...

Uwaaaah... potonya keren2, Pak!

8:16 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home