A blog filled with love between Mela and Ambar, Fira and Adam, Ambar with Fira, Ambar with Adam, Mela with Fira, Mela with Adam and the rest of their world.

Tuesday, January 30, 2007

Countdown The Day Till We Meet Again

7 Days from now..
Till I have you in my arms again..

:)

Note : Buat temen2 yang bilang, "Eh..gak kerasa yaa..udah mau 2 bulan.."
Gak kerasa kata situh! :))

Monday, January 22, 2007

Yang Terlupa Dari Acara Tutup Tahun

Acara tutup tahun 2006 di Mega Mall Batam Centre. Performance by primary school students of Sekolah Kallista.
Yang mewakili Kindergartennya hanya Adek dan Amy, teman sekelasnya :)

Zachary Adam Hidayat and Amy :) Kindergarten 2 Faith Sekolah Kallista


Shafira and Nithu, The Fairy Godmother and The Beggar :)

The Play :)

Shafira and her classmates, dancing at Mega Mall.

All photos using Canon Powershot A80

Sunday, January 21, 2007

...

Maafkan aku, Kekasih..
Saat aku berpanjang kata dalam keluh kesah..
Waktu sepi begitu merajam..

Jangan jadikan beban, Kekasih..
Aku akan baik-baik saja..
Selama hatimu masih menjadi sanderaku..
Dan cintaku masih selalu ada di seluruh nadimu..

Batam, 21 January 2007


Di hari di mana aku begitu marah saat melihat sepasang suami istri sedang bergandengan tangan di sebuah Mall

Sunday, January 14, 2007

Birthday Cards From The Kids :)



Kartu dari Kakak. Gambarnya Umak dan Ebak sedang dance di deket meja makan :) Di foreground ada gambar Kakak dan Adek sedang dancing sambil tertawa :)) Di sebelah kiri ada gambar Hotel di tepi pantai dengan gambar gunung di kejauhan :)


Kartu dari Adek. Di sebelah kiri ada gambar dan tulisan alfabet, di sebelah kanan ada tulisan Happy Birthday, Mak! (curiganya sih yang nulis Kakaknya ;) )

Satu lagi kartu dari Kakak, dengan gambar cake besar :)


Artwork-nya anak2 sebagai kado buat Ulangtahun Umak. Mereka minta maaf karena gak punya uang untuk beliin hadiah. Sebagai gantinya mereka bikinkan sebuah mobil2an dari kertas dengan gambar Ebak, Umak, Kakak dan Adek sedang duduk ketawa2 sehabis belanja dan di belakangnya penuh plastik belanjaan dari Matahari Dep. Store :)
Kata Kakak, dia sengaja bikin gambar Ebak sedang ketawa, soalnya biasanya Ebak kalau pulang belanja tidak pernah ketawa, tapi cemberut :))

Foto kita bertiga lagi sebelum membongkar hadiah :)

Oya, semua gambar didominasi warna hijau, karena mereka tau hijau adalah warna kesukaan Umak :)
Thanks, Kids. Walaupun kalian bilang hadiah ini tidak dibeli dengan uang, bagi Umak hadiah ini sangat tidak ternilai.
Buat Umak, cinta kalian sudah merupakan segalanya.

Lots of love,
Umak

Saturday, January 13, 2007

Minus One




Kakak : I feel something wrong, Mak..
Umak : Why, Hunny?
Kakak : Ebak's not here. He's always with us celebrating your birthday..Now he's not here, I feel like I lost half of my heart.
Umak : He'll be here soon, Baby..
Kakak : I crossed the day in the calendar, everyday.. still 28 days, Mak..I miss him.
Umak : I know, Baby..Me too :(
Adek : Let's save the cake for Ebak later.
Umak and Kakak : Silly boy! :))

Friday, January 12, 2007

DUA BELAS (Surat Cinta Terbuka Untuk Istriku)

Hari ini dua belas January, sementara Ebak masih di sini, Dalian China, Umak merayakan hari ulang tahunnya. Ada kesedihan tersendiri pada saat Ebak tidak bisa mendampingi orang yang Ebak kasihi dan cintai di saat ulang tahun nya. Ada rasa bersalah tersendiri pada saat Ebak tidak bisa hadir di sisinya saat Ebak diperlukan di sisinya.


Ebak cuma bisa mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN, Sayang. Semoga dengan bertambahnya umur ini engkau semakin dewasa, arif dalam menghadapi permasalahan, dan sabar menghadapi kenakalan dan ulah anak-anak kita dan bapaknya :)). Tentu semoga engkau diberikan ketabahan dalam menghadapi permasalah yang ada yg salah satunya adalah keterpisahan kita. Semoga engkau diberi kesehatan dan kekuatan untuk mengantarkan anak-anak kita kekehidupan mereka yang akan datang.

Sayang, tolong berhenti meragukan dirimu sendiri, tolong berhenti berpikir bahwa Sayang bukan siapa-siapa. Sayang adalah istri Ebak, Ibunya Kakak dan Adek. Kami, Ebak dan Anak-anak sangat tergantung padamu. We love you very much.
Ebak harus jujur, mungkin di luar sana banyak perempuan-perempuan yang lebih baik darimu. Tapi ingat, mereka bukan Istri Ebak, mereka bukan Ibu Anak-anak kita. Mereka bukan siapa-siapa kami. Yang kami butuhnya cuma kamu, Karmela Amanda Kamila, istri Ebak dan Ibunya Kakak dan Adek. That's all, no argument!

Sayang, tolong berhenti berpikir bahwa engkau tidak menarik lagi bagiku. Walau tahun ke tahun kondisi kita berubah, tapi apakah itu dapat dijadikan suatu pembenaran untuk berhenti mengagumi dan mencintaimu? Apakah itu dapat dijadikan suatu pembenaran untuk mengubah pilihan yang telah Ebak jatuhkan sebelum Ebak menerima akad yg diucapkan Bapak 11 tahun yang lalu? Apakah itu bisa dijadikan pembenaran untuk mengatakan "YOU ARE EXPIRED!" ? Tidak, Sayang, jawaban untuk semua pertanyaan itu adalah TIDAK.

Sampai dengan saat ini Ebak masih mengagumimu, dan Ebak yakin Ebak akan tetap mengagumimu sampai batas usia Ebak tiba. Ebak cuma tahu bahwa I love you very much. Bagi Ebak pertambahan usia dan perubahan kondisi adalah harus di kehidupan ini dan itu tidak akan merubah perasaan Ebak kepadamu. I couldn't tell you how much you love me, but I'm very sure that I love you more than you love me.

Pilihan hidup bersamamu adalah pilihan yang hakiki bagi Ebak. So, it is very difficult to change it. Itu memerlukan sesuatu yg sangat prinsip untuk merubahnya yang sampai dengan saat ini Ebak tidak menemukannya. Insya Allah, Ebak tidak akan pernah menemukannya. Bagi Ebak sebuah janji, apalagi janji pernikahan adalah sebuah janji untuk seumur hidup.

Then, I just want to tell you again and again : " YOU WILL NEVER BE EXPIRED FOR ME "

Sayang, sekali lagi Selamat Ulang Tahun, Semoga kehidupanmu dan kehidupan kita ke depan akan jadi lebih baik. As long as the love exists between us, our life must be better and better.


With Love,
Ambar Hidayat

Sunday, January 07, 2007

Hormatku Untuk Ibu-Ibu

Setelah beberapa kali diundang makan oleh Sajith, akhirnya Ebak nggak enak hati. Ada keinginan untuk membalas undangan makan Sajith, tapi apa daya, Ebak belum pernah masak secara serius. Sebenarnya Ebak sering ajak Sajith untuk makan di restaurant, tapi kan nggak ada istimewa-istimewanya. Maunya Ebak adalah ngundang makan Sajith dengan makanan hasil masakan Ebak sendiri, seperti yg dia lakukan. Dia selalu ngajak Ebak makan makanan yg dimasaknya sendiri. Masakan India tentunya :)

Setelah menimbang-nimbang, kiri-kanan dll, akhirnya Ebak beranikan diri untuk mengutarakan niat Ebak ke Umak. Umak menyambut dengan sedikit mau ketawa, tapi Umak mendukung sekali.
Akhirnya Umak mengirimkan bumbu-bumbu instant ke Dalian. Thanks Umak. Lain kali kalo mau ngirim sesuatu ke Dalian, jangan di back charge ke Ebak ya… :)) hehehehehehehe. Setelah menunggu beberapa lama, kiriman Umak pun sampai ke Ebak. Isinya ada bumbu-bumbu instant, Mie instant dan dua macam kerupuk. Ebak senang banget. Tapi takut juga sih. Karena bumbunya waktu expirednya tidak terlalu lama, maka ini berarti waktu Ebak untuk melaksanakan niat Ebak udah mendesak juga. Waktu Ebak untuk masak sudah di ambang mata. Brrrrrr…. Brrrrrr. What’s going to happen with my foods? Brrr.. brrrr.

Hari Jum’at yag lalu, sehabis sholat Jum’at, Ebak ditemani oleh Sajith dan dua orang kenalan Ebak yang orang Malaysia Nazri & Effendi, belanja daging. Ebak beli satu paha kambing dan sekitar sekilo daging sapi. Harga semuanya sekitar 43 RMB. Rencana Ebak Daging kambingnya mau Ebak buat Gule atau Kari dan Daging sapinya mau Ebak buat rendng.
Waktu pisah dengan Nazri & Effendi, mereka bilang : “Jangan Lupa call kami kalau jadi masaknya, Pak Ambar.”
Ebak : OK… tentu saya akan undang. (Oh no…. Jadi nih kayaknya Ebak masak, mana Ebak harus bertanggung jawab dng 3 orang lagi. Hehehehehehehehe. )
Singkat cerita, setelah beberapa kali konsultasi dengan Umak pada saat nelepon lewat Skype, akhirnya Ebak putuskan untuk masak hari Minggu ini, itu artinya hari ini. Oh God… help me again please…. Please.

Hari minggu pagi (pagi tadi), setelah bangun tidur, langsung miscall Umak agar Umak Online. Setelah kata-kata pembukaan dll, akhirnya sampai ke pokok permasalahan.
Ebak: Yang, daging kambing kemarin enaknya di apain ya ?
Umak: hahahahahahahaha….
Ebak : kok ketawa sih Yang, Ebak serius nih…
Umak: Ya terserah Ebak, buat Gule juga OK.
Ebak: OK buat Gule aja lah, biar Sajith tahu Gule itu apa.
Ebak: Terus Ebak harus beli apa aja nih buat masak nanti ?
Umak: Beras ada?
Ebak: Ada (padahal udah dikit lagi)
Umak: Bawang ?
Ebak: Ada. Tapi udah tumbuh…
Umak: (Telmi mode on) Apa? Tumbuh?
Ebak: Iya tumbuh, itu bawangnya udah ada tunasnya.
Umak: kok bisa…
Ebak: (Mulai sebel) Ya bisa aja… kan belinya udah lama dan nggak pernah dipakai.
Umak: hahahahahaha, ya nggak apa-apa, asal baunya masih segar sih nggak apa-apa. Terus Kentang ada?
Ebak: Nggak ada. Emang perlu kentang?
Umak: Iya sih kalo ada. Kalo nggak ada juga nggak apa-apa.
Ebak: OK. Ebak beli nanti, kebetulan Ebak mau belanja ke Carrefour nanti.
Ebak: Terus cara buatnya gimana nih, motong dagingnya sebesar apa, urutan kerjanya gimana?
Umak: blab la blab la bla… (Umak nerangin dan Ebak dengerin dng serius).
Ebak: OK, Yang, Ebak mau siap-siap pergi belanja dulu, nanti Ebak call lagi.
Umak: OK. Talk to you later… I love you….
Ebak: OK. I love you too.
Umak: (Teriak) Guys!!!!! Say hi to your father.
Anak-anak: (Dari jauh) Hi Bak! I love you.
Ebak: Hi cayang…. I love you too.
OFFLINE

Jam 10.00 hours Ebak sudah siap mau pergi belanja. Tiba-tiba Ebak punya pikiran yang lain : “Ini kan baru jam 10, makannya jam 18:00. Jadi masih punya banyak waktu nih. Kebetulan, Ebak pengen pergi ke Xinghai square yang kata bagus.” Hehehehe dasar Ebak, instead of belanja cepet-cepet, Ebak pergi Xing Hai Square juga. Ebak habiskan sekitar sejam setengah di sana untuk moto-moto… (nanti laporannya terpisah)….
Jam 12 an, Ebak udah sampai di Carrefour. Dengan cepat Ebak beli apa-apa yg Ebak perlukan. Kentang, Beras, Saos Tomat, Saos Cabe, Tuna Kaleng, Terong, Sawi. Terus secepat kilat Ebak pulang ke rumah.

Saat mau masak, panik menyerang…. Darimana mulainya nih….. ba bi bu ba bi bu…. OK potong dagingnya dulu. Udah itu kupas dan potong kentang, terus potong terong.
Ebak 1: Selesai. DONE. Then… what else ?
Ebak 2: OK… Ambar… tenang …. tenang…. Start cooking... that's all you need to do. START COOKING.
Ebak 1: Ya…. But, dari mana mulainya…. Gimana caranya…. Ebak udah lupa kata-kata Umak.
Ebak 2 : OK… call again… call Umak, ask her again.
Ebak 1: (blo'on) misscalled Umak
Ebak 1: (Setelah 2 menit) Mana nih Umak, kok nggak nelepon-nelepon.
Ebak 1: Misscalled Umak lagi….
Ebak 1 : (Setelah 2 menit) kok nggak nelepon nelepon Umak ya?…. (panic)
Ebak 1 : Call Umak.
Umak : Hallo, Ebak ?
Ebak : Yang, telepon ke rumah.
Umak nelepon rumah.
Ebak: Halo Yang, kemana aja sih?
Umak: Sorry, sorry, sedang ngajak anak-anal ke mall, tadi nggak kedengaran, ribut.
Ebak: Yang, bumbu gule nggak ada?
Umak: Masak?
Ebak: Iya bener ? nggak ada bumbu gulenya, bumbu kari ada.
Umak: Ya udah buat kari aja.
Ebak: Cara masaknya gimana tadi? (oon mode ON)
Umak: hehehehe .. blab la bla…
Ebak: OK, I’ll try it. Thanks ya, Yang.
Umak: Happy Cooking! Bye. I love you.
Ebak: I love you (boro-boro happy, Ebak stress nih)

Ebak pergi kedapur, nyalain kompor, taruh kuali di atas kompor dan masukkan minyak goreng sedikit.
Masukkan bawang, aduk-aduk sampe wangi dan masukkan bumbu kari instantnya. Aduk-aduk, tunggu sebentar sampai wangi.
Masukkan daging kambingnya, aduk aduk sampe rata, tambahkan air, tutup dan tunggu sampai mendidih dan airnya susut untuk ditambah air lagi.
Ebak keluar dapur, duduk di depan TV sambil mikir:
Ebak 1: Ternyata nggak gampang ya masak. Harus nyiapin, ikutin prosedur dan nunggu sampai masak.
Ebak 2: Itulah, lu Cuma bisa makan aja sih. Sekarang rasain lu… hehehe skurin.
Ebak 1: Iya… iya…. Aku tahu sekarang. Ternyata nggak gampang jadi ibu dan istri. Lah bagian masaknya aja udah susah kayak gini, belum ditambah dengan urusan yang lain.
Ebak 2: heheheheh baru tahu?
Ebak 1: Aku harus menyatakan rasa hormat ku yang setinggi-tinggi untuk ibu-ibu. Tugas kalian ternyata TIDAK gampang. Hormatku untuk Ibuku, Hormatku untuk Istriku, Hormatku untuk Ibu-Ibu semua. Tabik.

Sementara menunggu kari masak, Ebak putuskan untuk buat Terong balado. Dng ngikutin cara-cara yg udah diterangin Umak, Ebak masak terong balado.

Akhir kata Ibu-ibu, Bapak-bapak, Adek-adek, Kakak-kakak dan Anak-anak semua,
Here we go, Dengan segala hormatku untuk Ibu-ibu…. Kepersembahkan masakan ku.
Fisrt thing first…. Here is the K AAAAAA R IIIIII KAMM BIIIIIIIIING


Next…… Here is the TEEEEEROOOOOONG BALADOOOOOOOOOOO.

Saturday, January 06, 2007

My Idul Adha di Dalian China

Rasanya seperti de ja vu, rasanya Ebak pernah merasakan perasaan yg seperti ini. Sendiri, Sepi, Sedih, blue... blue... blue. Atau Ebak cuma teringat pada saat Ebak Hari Raya di Bandung waktu Ebak kuliah dulu.... mungkin. Tapi yang ini jauh lebih berat. Kalo di Bandung dulu Ebak belum punya Umak, Kakak dan Adek, sekarang pada saat Hari Raya seperi ini Ebak sangat kehilangan kalian semua. Ebak pengennya pada saat hari besar yang seperti ini kita bersama-sama merayakannya. Tapi yah, keadaan mengharuskan kita untuk menghadapinya.

OK.... Ebak akan ceritakan kegiatan Ebak pada saat Hari Raya Idul Adha yg lalu.
Pagi-pagi, sekitar jam 0830 Ebak berangkat ke mesjid untuk sholat Ied. Sampai di sana udah banyak orang yg datang. Ebak lihat ada beberapa kambing yg di ikatkan di pekarangan mesjid. Ebak yakin kambing-kambing itu adalah kambing-kambing qurban.
Karena Ebak udah ngambil wudhlu di rumah maka Ebak langsung menuju ke lantai 3 tempat ruang sholat utama. Ternyata ruangannya udah sesak. Terus Ebak ngikutin orang-orang lain turun kelantai 2. Di lantai 2 ini ada ruangan sholat yg lebih kecil yg biasanya dipakai sebagai ruang sholat perempuan. Alhamdulillah Ebak dapat tempat.


Habis sholat Ebak sempat ngobrol ngobrol sama kenalan-kenalan yag kebanyakan dari India dan Bangladesh. Kemudian Ebak mulai moto-moto seadanya.

Suasana di depan Masjid sehabis sholat Ied


Pemotongan Kambing Qurban. Yang putih-putih dibalakang itu salju yg sempat turun waktu pagi-pagi.


Anak-anak sedang menikmati jajanan yg dijual di depan mesjid.


Penjual Ayam Halal di Mesjid

Habis dari Mesjid, Ebak langsung pulang. Sebelum pulang, Ebak beli makanan dulu untuk makan siang Ebak.

Sore sore, Sajith telephon. Dia ngajak Ebak untuk pergi ke Kampus Dalian karena kawan-kawan Bangladeshi motong kambing dan masak. Jadi rencananya mau makan malam di sana.
Sesampai di sana, ternyata banyak juga anak-anak Muslim yang sedang kumpul di dapur untuk masak sama-sama. Ada yg dari Bangladesh, India, Pakistan, Iran dan China sendiri. Pokoknya suasananya udah kayak dirumah Tante Hany aja kalo sedang kumpul-kumpul.
Ini salah satu masakan yang sedang mereka masak. Ini adalah jeroan kambing yg dimasak seperi semur... tapi bukan semur.... ya mirip-mirip dikit lah.

Beberapa orang yang sempat Ebak photo.

Si raksasa Sajith sedang motongin daging kambing.

Habis Makan Ebak pulang. Walaupun masih kesepian, setidak-tidaknya Ebak masih punya kawan untuk merayakan Idul Adha di sini.
Tapi yg pasti hari-hari Ebak akan lebih berarti kalau Kalian - Umak, Kakak dan Adek- ada disamping Ebak. :((
I Love You All.